Sabtu, 19 Oktober 2013

Mas,

Selamat malam pangeran berwajah sendu, penunggang rindu.

Mas, sejak aku yg memutuskan jatuh cinta padamu, lekukan senyummu slalu tergambar.
Rona wajah ceriamu membekas erat menggenggam keraguan agar tak hadir setiap malamnya.

Mas, biarkan pena tak bertinta ini terus menggores melafadzkan namamu pada setiap ayunannya terbungkus rapih pada setiap doa sepertiga malamku.

Mas, sejak jatuh cinta itu ada tiada henti jantungku menyeru segala tentangmu.
melantunkan setiap gerak-gerik tingkah lakumu.

Mas, setiap malamku layaknya panggung teater. Disana selalu diputar segala cerita kebersamaan kita canda tawamu, kekonyolanmu dan kehangatanmu selalu kamu aktor utamanya.

Mas, biarkan sekelumit tentangku menjadi rindumu. Menjadi bagian yang mengalir pada alunan darahmu.
Menjadi tetesan embun pada segala dahagamu :D

Mas, izinkan aku berteduh pada hatimu. Dari dinginnya hujan diluar sana untuk sekedar menyeruput hangatnya secangkir senyummu.

Mas, perkenankanku mengusap gundahmu. Bahagiakanmu hingga napas terputus dari nadinya.

Mas, jadikan aku rumah terakhirmu, tempatmu bertumpu dan bidadari surgamu.

Dari aku, yang merindumu tanpa jeda mencintaimu tanpa jeda.

0 komentar:

Posting Komentar